Kamis, 28 Oktober 2010

Maju Terus Bangsaku, INDONESIAku!


Kita buktikan Indonesia tidak gentar menghadapi banyak bencana, justru bencana itu menguji ke-Indonesiaan kita. Kita senasib, sepenanggungan, kita satu nusa, satu bangsa, satu INDONESIA. Dalam masyarakat yang majemuk bisa berdiri negara yang kokoh dan sejahtera. Insya Allah, Indonesia yang kokoh membawa kesejahteraan untuk rakyatnya.

Dan Sumpah Pemuda, adalah modal ampuh untuk melakukan itu. Semangat Sumpah Pemuda harus dipupuk terus hingga Indonesia menjadi negara besar, tidak hanya penduduk, tapi juga karakter dan kewibawaan serta kesejahteraan rakyatnya. Maju Terus Bangsaku, INDONESIAku!

Rabu, 27 Oktober 2010

Thank's Mom

"Yakinlah dan Jalani Saja"

Kalimat yang seakan terdengar pasrah barusan aku dapatkan dari Ibu tercinta. Lagi - lagi aku mengeluh tentang persoalan yang bikin putus asa. Memang aku belum konsisten dalam berpikir, emosiku masih labil.


Dengan kesabarannya Ia jelaskan lagi bahwa,
terkadang jalan hidupmu bukanlah suatu hal yang kamu harapkan, bahkan mungkin tidak kamu bayangkan sebelumnya, bukan tidak bersyukur tapi kamu belum mampu memahami maksud baik dibalik semua. Memang butuh kedewasaan berfikir, kematangan iman, dan kekuatan hati untuk bisa ikhlas menerima hidup apa adanya, tanpa pernah berhenti berusaha...


terima kasih Ibu, Ibu yang selalu menciptakan warna dalam hidupku, yang membuatku lupa akan rasa putus asa, dan membuatku tetap semangat untuk mengejar mimpi...

Mbah Marijan, Arti Sebuah Kesetiaan



Ajal, hanya sang peciptalah yang tahu. Begitu juga dengan ajal Mbah Marijan, juru kunci Gunung Merapi yang berakhir pilu. Gunung yang baru saja mengamuk, menghancurkan desa-desa yang berada di kakinya dengan apa yang diistilahkan dengan ''wedus gembel'', tidak hanya menghancurkan desa, tapi juga menggulung nyawa puluhan orang, termasuk Mbah Marijan, yang selama ini cukup didengar orang kalau bicara tentang Gunung Merapi.
Sampai Selasa malam, keberadaan mbah satu ini masih misterius. Ketika regu penolong datang dengan maksud mengevakuasi orang-orang yang masih tinggal di kaki gunung itu, yang ditemukan adalah tragedi. Manusia dan binatang bergelimpangan tak bernyawa di sekitar rumah Mbah Marijan. Lalu memasuki rumah yang sudah porak poranda itu, bebrapa orang tak bernyawa juga ditemukan, termasuk seorang wartawan yang dikenali dari kartu identitasnya. Mbah Marijan? Masih misterius. Sekitar pukul 05,00 WIB, Rabu (27/10), akhirnya satu jenazah yang tengah sujud dkenali dan dipastikan sebagai Mbah Marijan.

Membicarakan Mbah Marijan takkan pernah lepas ketika kita bicara tragedi gunung Merapi. Tahun 2006, ketika gunung ini mengamuk dan memuntahkan wedus gembelnya, mbah satu inilah yang menjadi titik perhatian. Sama seperti kejadian kemarin, juru kunci Gunung Merapi itu tidak mau dibujuk turun dari desanya, mengungsi seperti yang lain. Dan, dia selamat.
Kali ini, takdir bicara lain. Kesetiaan Mbah Marijan kepada sang gunung harus diakhiri oleh amarah si gunung itu sendiri. Dia seperti sudah mengetahui peristiwa akhir. Mbah Marijan dan Gunung Merapi seperti sebuah kesetiaan yang luar biasa. Dia seperti bisa berbicara dengan sang gunung. Dan kesetiaan itu dia buktikan dengan mengantarkan nyawanya di pelukan sang gunung, bersama puluhan lainnya.

Bagi saya, apa yang menjadi keputusan Mbah Marijan tetap tinggal adalah sebuah cerminan dari sebuah kesetiaan, keberanian dan sebuah pengabdian yang langka di zaman ini. Jika benar Mbah Marijan wafat, dia  telah menepati janjinya untuk menjaga Gunung Merapi sampai akhir hayatnya seperti yang telah dijanjikannya kepada Sultan Hamengku Buwono IX pada waktu diangkat sebagai juru kunci Merapi . Soal kematian itu sendiri adalah rahasia Tuhan.

Don't Cry INDONESIA

Tidak ada yang salah dengan bencana alam, itu bagian dari sistem yang sudah diciptakan Tuhan. Itu adalah ketetapan yang tidak bisa dibantah dan dihindari. Hanya orang orang yang bisa membaca  dari semua kejadian dan belajar dari kejadian itulah yang mendapatkan hikmah dan manfaat yang besar, sebesar dampak yang ditimbulkan bencana itu sendiri. Mari sejenak kita renungkan 1001 hikmah bencana alam. Barangkali kemarin korbannya orang lain, mungkin besok diri kita sendiri. Hanya Tuhan Yang Tahu...

PRAY TO INDONESIA
 "aku tidak akan pernah tahu (menghargai) apa yang aku miliki dulu sampai aku kehilangannya sekarang…"



She's gone, out of my life....

Aku bercita-cita ingin memiliki hidup yang mapan dari segi finansial. Meskipun terkesan materialistis, namun tuntutan hidup membuatku memutar otak. Yeah! Aku ga menyangkal, bahwa hidup di dunia ini memerlukan uang untuk membiayai hidup, agar tidak serba kekurangan. Dan aku juga ga bisa menyangkal, bahwa tujuan hidupku adalah sukses Dunia dan Akhirat. Dengan uang aku bisa beramal lebih banyak lagi, dan memiliki kesempatan yang besar untuk berbuat lebih baik lagi.

First Look


Niko Bagas,
i'm easy person

Tujuan Hidup
"Hidup dengan damai dan berkecukupan, Mati dikenal dengan baik."

Hal terpenting dalam hidupku    
1. Jiwa, Pikiran, Ide    
2. Keluarga    
3. Kebebasan berfikir yang dilandasi agama    
4. Kedamaian   
5. Keseimbangan