Minggu, 14 November 2010

My 15 Nov

Aku tak bisa mengingkari kebesaran DIA ketika melemahkan hatiku, ketika aku tak sanggup bicara betapa aku merindukan seorang mahklukNya yang fana. Dan hari ini, dia merayakan kebahagiaannya dengan tambahan umur yang semakin mendewasakannya. Selamat, Doaku untukmu selalu menyertai, my 15 nov

Senin, 08 November 2010

Klantink, "Kami bukan artist, Kami pengamen jalanan"


Padahal Sudah Dipesankan Hotel
Surabaya. Wawan, Imam, Mat Dowe, Lukin, dan Budi, lima pengamen yang tergabung dalam kelompok bernama Klantink, Senin (1/11) pulang ke kampung halamannya di kawasan Terminal Joyoboyo, Surabaya. Kehadiran mereka kembali di Surabaya setelah kemenangan mereka di ajang Indonesia Mencari Bakat (IMB) benar-benar disambut bak pahlawan.

Kemeriahan sambutan masyarakat sudah terasa sejak Wawan dan kawan-kawan mendarat di Bandara Juanda, Senin (1/11) malam. Kehadiran Surya dan kru Trans TV Biro Surabaya yang secara khusus menjemput di bandara internasional itu menarik perhatian massa yang juga tengah menunggu kerabat mereka.

Apalagi di sana ada buket bunga bertuliskan ucapan selamat atas kemenangan Klantink. “Wah, Klantink pulang, ya Mas? Aku ngefans lo sama mereka. Beruntung benar aku malam ini, aku bisa foto-fotoan dengan mereka nanti,” celetuk Siska salah seorang warga Perak Timur yang tengah menjemput kedua orangtuanya yang bepergian ke Jakarta.

Tim penjemput lainnya adalah dari Paguyuban Bendera Arek-Arek Suroboyo Group Bersatu Jawa & Madura yang dikomandani langsung oleh Cak Narto dan Ambon Jawas. Abu Amin, ayah Budi, juga ikut dalam rombongan penjemput Klantink. Personel Klantink muncul di pintu keluar sekitar pukul 00.10 WIB.

Sosok-sosok yang akrab di layar kaca Trans TV selama delapan bulan terakhir ini tak ayal disambut riuh masyarakat yang menunggu di pintu kedatangan penumpang. “Klantink juara!! Klantink pahlawan kita!” demikian suara bersahut-sahutan.

Wajah-wajah personel Klantink tak bisa menyembunyikan ekspresi kelelahan mereka. “Ya, Mas, dua hari tidak tidur untuk syuting program baru Klantink di Trans TV. Syuting dari jam 4 pagi sampai 6 sore,” ungkap Wawan.

Toh, mereka masih memberi peluang pada penggemarnya untuk berfoto bersama. Dan sesaat kemudian mereka digiring ke arah mobil yang sudah disiapkan Surya dan Paguyuban Bendera Arek-Arek Suroboyo Grup Bersatu Jawa & Madura untuk Klantink.

Perjalanan tengah malam itu semula dengan tujuan sebuah hotel di dekat markas Klantink di daerah Joyoboyo. “Untuk malam ini kami ingin mereka istirahat dulu di hotel. Biar mereka bisa istirahat. Sebab kalau langsung pulang, di rumah itu sudah banyak orang yang menunggu, mereka pasti nggak bisa istirahat nanti,” papar Abu Amin kepada Surya.

Niat baik orangtua ini rupanya tak serta merta disambut Klantink. Mereka tetap berkukuh ingin kembali ke markas mereka dulu di Terminal Joyoboyo. “Nurunkan barang dulu, Mas, biar besok enteng nggak menenteng barang berat gini,” pinta Wawan yang berada di mobil Surya.

Tapi, rupanya ini hanya alasan Klantink. Sebab, ketika semua barang bawaan dari Jakarta yang mereka pakai sebagai pelengkap tampilan selama audisi IMB sudah kembali disimpan di posko, mereka bergeming. Penawaran istirahat di hotel itu pupus oleh riuhnya sambutan kerabat mereka di Terminal Joyoboyo.

“Cak Budi, Wawan, Mam, Dowe, Kin, wah kangen, rek!”

“Mam, awakmu kok malih dadi Ariel saiki! Rambutmu mbok apakno ae!”

Celetukan-celetukan penuh keakraban itu memecah suasana terminal yang sesaat sebelumnya senyap lantaran tak ada aktivitas angkutan penumpang. Wajah-wajah yang tadinya sarat kelelahan mendadak sumringah. Semua personel Klantink larut dalam kegembiraan direngkuhan kerabat, sahabat, dan saudara mereka.

Kegembiraan yang sama juga terlihat ketika Klantink tampil dalam acara syukuran yang diadakan Paguyuban Bendera Arek-Arek Suroboyo Group Bersatu Jawa & Madura di area Terminal Joyoboyo, Selasa (2/11). Pagi itu, mereka berbaur dengan ratusan warga Kelurahan Sawunggaling, Kecamatan Wonokromo yang menyambut riang kemenangan pengamen jalanan ini.

Sejumlah pejabat yang turut hadir di tengah kemeriahan pesta sederhana itu adalah Radianto, Kepala Terminal Joyoboyo, Suwito (Lurah Sawunggaling), Drs Eddy Kristianto MSi (Camat Wonokromo), AKP Aditya Puji (Kapolsek Wonokromo), dan Siti Mariam dari Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Kesra Pemkot Surabaya.

Personel Klantink tetap terlihat semangat ketika Cak Narto spontan meminta mereka ngamen untuk korban bencana yang belakangan marak terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Kotak bekas minuman kemasan pun dijadikan Dowe sebagai tempat menampung uang sumbangan. Para pejabat yang menempati kursi undangan spontan merogoh dompet mereka dan memasukkan uang ke dalam kotak tersebut. Langkah ini diikuti ratusan masyarakat yang mengerumuni tenda.

Tanpa diduga, respons masyarakat untuk memberikan sumbangan ini benar-benar luar biasa. Dan hanya dalam waktu sekitar 15 menit terkumpul dana sebesar Rp 900.850.

Ya itu lah yang harus dilakukan pada setiap orang, awalnya mereka bersusah payah dengan kondisi mereka yang awalnya pengamen sampe akhirnya bisa menjadikannya juara 1 sebuah ajang bergengsi, dan merekapun tidak lantas melupakan siapa diri mereka dulu..itu yang di sebut,
FROM ZERO TO HERO, FROM NOTHING TO SOMETHING.
salut buat mereka atau yg lainnya yg tidak lupa lingkungan mereka pertama kali beranjak.

Jumat, 05 November 2010

Kenapa Mengepal Tangan Bikin Semangat?

Ketika menghadapi momen tidak menyenangkan seperti mendengar kabar buruk atau harus meminum obat, seseorang biasanya mencoba mengatasinya dengan beragam cara.

Sebagian besar dari mereka secara refleks menegangkan bagian-bagian otot tertentu seperti mengepalkan tangan ataupun otot lainnya. Kenapa hal itu terjadi? Apakah menegangkan otot dapat membantu?

Menurut suatu penelitian, mengepalkan tangan selama beberapa saat memang membantu seseorang melewati masa sulit, yakni meningkatkan kontrol diri dan memunculkan tekad.

Hal itu didasarkan pada hasil penelitian Iris Hung dari National University of Singapore dan Aparna Labroo dari University of Chicago. Riset mereka dipublikasikan dalam Journal of Consumer Research.

Dalam penelitiannya, kelompok relawan diuji melalui serangkaian dilema pengendalian diri yang melibatkan penerimaan rasa sakit sesaat untuk dampak jangka panjang. Aktivitas itu termasuk meletakkan tangan dalam air dingin, meminum cuka encer, dan menolak makanan tidak sehat.

Penelitian menunjukkan, para relawan yang memperketat otot pada saat menghadapi pergulatan di dalam lebih mampu menahan rasa sakit atau kegelisahan dan menolak makanan yang menggiurkan.

"Para relawan yang diinstruksikan mengencangkan otot-ototnya, tanpa memperhatikan otot mana yang dikencangkan—tangan, jari, betis atau bisep—menunjukkan kemampuan lebih besar menahan rasa sakit, mengonsumsi obat-obatan yang tak menyenangkan, atau menghadapi makanan menggoda saat berusaha mengerahkan pengendalian diri," tulis peneliti dalam laporannya.

Namun, ketika relawan terlalu lama menegangkan ototnya, mereka merasa lelah saat mereka harus membuat pilihan.

Pengaruhnya juga tergantung pada pilihan yang sejalan dengan tujuan mereka. Jadi, para relawan mampu meminum cuka lebih banyak jika mereka sudah mengatakan mereka menginginkan hidup lebih sehat.

"Pikiran dan jiwa itu terikat sangat erat. Hanya dengan mengepalkan otot-otot, hal itu bisa menghidupkan tekad. Jadi, dengan hanya melibatkan diri dalam tindakan tubuh, tindakan tersebut berfungsi sebagai sumber bawah sadar untuk memicu semangat," demikian kesimpulan para peneliti.


Sumber: daily mail

Mengelola Semangat dengan Pikiran

Apa yang kita pikirkan akan mendefinisikan semangat kita. Itu mengapa sangat penting untuk selalu membuat diri termotivasi dan memanamkan dalam pikiran bahwa kita mampu memberikan hasil terbaik.

Berbeda dengan pemahaman banyak orang selama ini yang menyebutkan bahwa semangat bisa habis dan harus diisi kembali dengan mengambil jeda, para ahli dari Stanford University berusaha membuktikan bahwa pendapat tersebut kurang tepat. Menurut mereka, semangat yang layu lebih disebabkan karena faktor mindset belaka.

Dari hasil penelitian mereka, diketahui kesanggupan seseorang untuk terus bekerja atau bersemangat sangat ditentukan oleh seberapa besar dan sebatas apa mereka mampu melakukannya.

"Bila Anda merasa semangat itu ada batasnya, maka Anda juga akan mudah lelah jika melakukan pekerjaan yang sulit. Tapi jika Anda merasa tekad dan semangat adalah sesuatu yang tak mudah habis, Anda bisa terus dan terus," kata Veronika Job, peneliti dari Stanford University.

Dalam penelitiannya, Job dan timnya melakukan serangkaian eksperimen untuk menguji para mahasiswa tentang kegigihan mereka. Setelah mengerjakan tugas-tugas kuliah yang melelahkan, mahasiswa yang yakin bahwa semangat itu terbatas, memiliki hasil ujian konsenstrasi yang buruk dibanding dengan mereka yang yakin bahwa semangat adalah sesuatu yang bisa dikendalikan.

"Mahasiswa yang diberikan pengaruh bahwa konsentrasi mereka ada batasnya harus mengambil jeda beberapa saat sebelum melakukan tugas berikutnya. Namun keyakinan bahwa semangat adalah sesuatu yang tidak terbatas membuat mahasiswa lainnya lebih kuat dalam menghadapi tantangan tugas sulit," kata para peneliti.

Dalam jurnal Psychological Science, para peneliti mengatakan bahwa kuat tidaknya seseorang menghadapi godaan sangat ditentukan oleh kekuatan pikiran. Mereka mengatakan, hasil penelitian ini bisa menjadi landasan keyakinan bagi para pecandu untuk mengatasi masalahnya atau para pekerja yang sering kehilangan motivasi bekerja.

Sumber: KOMPAS

Pertumbuhan Anak Ditentukan oleh Ibu

Di usia balita, bukan hanya kebutuhan gizi saja yang wajib menjadi perhatian para orangtua. Inilah saat yang paling tepat menanamkan rasa cinta dan kasih sayang karena dampaknya akan terus terbawa hingga dewasa.

Meski bayi belum dapat membalas ucapan ayah ibunya, ia dapat menangkap rasa cinta yang disampaikan melalui tatapan, usapan, dan pelukan. Dan, ekspresi cinta yang ditangkapnya akan menjadi modal baginya untuk mengembangkan kekuatan emosional yang kelak membantunya mengatasi stres.

Karena itulah, para pakar menilai ikatan batin antara ibu dan anak menjadi kunci yang menentukan apakah seseorang akan tahan uji melewati berbagai fase kehidupan. Namun, sikap kasih sayang yang ditunjukkan secara berlebihan juga tidak disarankan karena bisa membuat anak merasa terganggu dan malu, terutama ketika anak mulai beranjak besar.

"Kasih sayang yang dicurahkan orangtua kepada anak bukan hanya mengurangi stres, tetapi juga membantu mengembangkan keterampilan sosialnya yang kelak membantunya di usia dewasa," kata Dr Joanna Maselko.

Dalam risetnya, Maselko dan timnya mengamati 500 orang di Amerika sejak mereka bayi hingga dewasa. Ketika para responden itu masih bayi, peneliti menilai respons ibu mereka terhadap emosi dan kebutuhan anak. Misalnya menilai apakah terdapat interaksi yang hangat antara keduanya.

Tiga puluh tahun kemudian, para peneliti meminta para responden yang kini sudah dewasa itu untuk mengikuti survei mengenai emosi dan perasaan. Ternyata, responden yang dilimpahi kasih sayang oleh ibunya mampu mengatasi tekanan hidup secara lebih baik. Mereka juga mampu mengatasi kecemasan dan emosi negatif.

Dr Terri Apter, psikolog dari Cambridge yang sering melakukan studi mengenai hubungan ibu dan anak, mengatakan, orangtua harus bersikap responsif terhadap kebutuhan anak. "Setiap bayi lahir tanpa tahu bagaimana mengatur emosi mereka. Mereka mempelajari emosi dari kesusahan dan juga ketenangan yang didapatnya," katanya.

Ibu yang responsif, lanjut Terri, paham apakah perhatian yang diberikannya sudah cukup atau kurang. "Ibu yang responsif bukan cuma tahu kapan harus memberi perhatian, tetapi juga kapan harus menjaga jarak," ujarnya.

Sumber :BBC

Pereda Sakit Bernama Cinta

 
 
Cinta itu menyakitkan. Begitu kata para pengarang lagu kisah patah hati. Tapi tahukah Anda bahwa cinta juga punya kekuatan menyembuhkan dan mengurangi sakit? Makin besar cinta yang kita rasakan, makin tak berarti sakit yang ditanggung badan.

Saat kita sedang jatuh cinta, beberapa area otak menjadi aktif dan memproduksi beberapa jenis hormon yang membuat kita merasa senang dan riang dalam jumlah sangat banyak. Salah satu hormon yang dihasilkan otak saat orang sedang kasmaran adalah dopamin. Efek dari dopamin ini setara dengan perasaan orang yang makan cokelat atau mabuk kokain.

Para peneliti dari Universitas Stanford, Amerika Serikat, yang meneliti aktivitas otak pada orang jatuh cinta menemukan bahwa, saat kita merasakan sakit, beberapa area otak menjadi aktif. Nah, area otak tersebut ternyata juga ikut aktif ketika hati sedang berbunga-bunga karena kasmaran.

Dengan menggunakan pemindaian functional magnetic resonance imaging (fMRI), para peneliti mencoba melihat reaksi otak pada orang yang sedang merasakan sakit ketika mereka diberi hal-hal yang berkaitan dengan orang yang mereka cintai.

Sebanyak 15 mahasiswa yang baru menjalin asmara menjadi responden dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, kepala mereka dipasangi semacam helm untuk memindai reaksi otak. Sambil memandangi foto orang yang mereka kasihi, helm yang dipasang sedikit demi sedikit diatur menjadi kecil sehingga menimbulkan rasa sakit.

Ternyata memandang foto orang tercinta bisa membuat persepsi rasa sakit yang dirasakan jauh berkurang. Salah satu peneliti, dr Jarred Younger, menyebutkan bahwa rasa cinta memicu analgesia atau penghilang sakit.

"Salah satu yang terpicu adalah nucleus accumbens, bagian otak yang mengirimkan sinyal seperti adiksi pada orang yang mabuk kokain atau narkoba. Bagian otak ini mengirimkan pesan supaya kita terus melakukannya, meski sebenarnya yang dilakukan itu membuat sakit," kata Younger.

Contoh lain adalah cedera yang dialami para pemain bola. Meski merasakan sakit akibat cidera, mereka tetap melanjutkan permainan karena telah terlibat secara emosi terhadap permainan tersebut.

Jadi, nikmatilah rasa cinta yang Anda rasakan saat ini.

Indra Pendengaran Pengaruhi Kecerdasan

Anak-anak yang pada masa bayi memiliki kepekaan pendengaran yang baik, biasanya akan mempunyai kecerdasan yang cukup baik. Kita perlu merangsang kepekaannya.

Bayi sudah peka terhadap suara sejak di kandungan. Banyak penelitian telah membuktikannya. Misalnya, bayi akan menunjukkan perubahan kecepatan mengisap dan merespon ketika mendengar musik yang biasa diperdengarkan selama ia masih berada di kandungan, atau ketika ia mendengar tuturan cerita yang pernah didengarnya saat masih di kandungan.

Nah, itu ada kaitannya dengan perkembangan kognitif. Makanya, seperti dituturkan Lidia L. Hidajat, MPH.,  kepekaan pendengaran biasanya dikaitkan dengan perkembangan kognitif bayi selanjutnya. "Anak-anak yang pada masa bayi menunjukan kepekaan pendengaran yang baik, biasanya akan mempunyai kecerdasan yang cukup baik," kata psikolog dari Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya, Jakarta ini.

Rangsangan dengan musik

Banyak cara bisa dilakukan orang tua untuk merangsang kepekaan indra pendengaran bayi. Salah satunya dengan memperdengarkan musik. Sebagaimana kita ketahui, sejumlah penelitian telah dilakukan di beberapa negara, termasuk Indonesia, untuk melihat keterkaitan antara pemberian musik selama bayi di kandungan dengan kecerdasan.

Kendati penelitian di Indonesia, tutur Lidia, belum dapat membuktikan bahwa musik dapat meningkatkan kecerdasan, namun musik jelas dapat menenangkan bayi yang rewel. Jadi, tak ada salahnya Bapak-Ibu merangsang pendengaran si kecil dengan musik. Adapun jenis musik yang disarankan ialah musik klasik atau easy listening . Kenapa tidak jenis musik lain, rock, misalnya? "Karena musik rock, menurut penelitian, dapat mengakibatkan sikap agresif.
Sedangkan jenis musik klasik atau musik yang easy listening  memiliki nada-nada yang mudah diikuti, termasuk oleh bayi," terang Lidia. Selain musik, suara ibu-bapak dan orang-orang yang dekat dengan bayi juga dapat merangsang kepekaan indra pendengaran si kecil, tutur Lidia.

Bahkan menurut beberapa pakar, kepekaan pendengaran bayi sebenarnya sudah terasah ketika usianya belum genap tiga hari. Bukankah sejak janin, pendengarannya sudah peka terhadap suara? Nah, pada usia sedini itu, bayi sudah bisa membedakan suara ibunya dari suara orang lain.

Walaupun belum mengerti, bayi juga menunjukan perilaku yang berbeda ketika mendengar bahasa yang biasa diucapkan ibunya ketimbang bahasa lain yang asing di telinganya. Itulah mengapa, para ahli menyarankan agar ibu memberikan contoh bahasa yang baik dan benar. Jadi, jangan omong dengan pengucapan yang dicadelkan. Nanti si kecil malah jadi bingung.

"Mainan gemerincing yang banyak dijual di pasaran juga dapat digunakan untuk merangsang kepekaan indra pendengaran bayi," lanjut Lidia. Pada bayi kecil yang belum dapat menggenggam, Ibu dan Bapak bisa merangsangnya dengan membantu mengguncangkan mainan di dekatnya. Lain hal pada bayi yang sudah lebih besar, ia bisa memainkannya sendiri.

Rabu, 03 November 2010

Karena Bahagia adalah Pilihan

Cerita kita hanya menyisakan sebuah kisah,...
Kau yang telah jauh berjalan,dan aku yang tak ingin mengingat.

Aku hanya sebentar memberi terang dalam perjalananmu,
dan kau mewarnai sekejap hidupku...


Bahagialah,..
ku akan berbahagia juga.. 


Karena bahagia adalah pilihan,dan kau... begitu juga aku pernah memilihmu...

Selasa, 02 November 2010

Mencoba Melihat Hidup Secara Perspektif

Kehidupanku tidak mudah, kehidupanku juga terkadang begitu berat untuk dipikirkan tapi sulit diabaikan.

Ketika aku tidak dihargai, aku berusaha untuk lega, saat itu aku merasa sedang belajar arti sebuah ketulusan....
Ketika aku diabaikan, saat itulah aku belajar sebuah keikhlasan....
Ketika seseorang membuat hatiku terluka, sebenarnya aku sedang diajarkan untuk memaafkan....
Ketika aku kecewa, saat itu aku sedang diajarkan menerima...
Ketika aku merasa sendiri dan kesepian, sesungguhnya aku sedang belajar sebuah ketangguhan....

Terkadang aku sadar jika aku hanya memandang kehidupan dari kulit luar saja, tanpa coba melihat dan masuk kedalam. Aku harus sadar jika setiap manusia akan memiliki porsi kesedihan,kesakitan,kesempitan,dan juga kebahagiaannya masing-masing. Tuhan dengan begitu adil membagi dengan takaran yang pas sesuai dengan kemampuan setiap hambaNya. Aku harus berusaha agar tidak kehilangan harapan untuk menggantungkan kehidupan ini hanya kepada Sang Maha... Pemilik dari segala ketetapan dan pencipta segala ciptaan, Allah.